Berbekal semangat para anggotanya yang begitu besar, akhirnya organisasi mahasiswa dibawah naungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pun selasa lalu (18/7) resmi dilantik. Pelantikan tersebut dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB di gedung pascasarjana lantai tiga dan diikuti oleh seluruh jajaran pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syari’ah, dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syari’ah.
Pelantikan tersebut dihadiri oleh beberapa dosen dan tamu undangan seperti Moh. Muslih, Zawawi, Tamamudin, selaku pembina jurusan Perbankan Syari’ah, Agus Fakhrina, M.SI. selaku pembina jurusan Ekonomi Syari’ah, dan beberapa pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut.
Dalam pelantikan tersebut, Moh. Muslih selaku wakil rektor III IAIN Pekalongan menyampaikan bahwa struktur dalam organisasi mahasiswa ini terdapat perubahan yakni yang dahulu SEMA dan DEMA termasuk dalam tingkat institut, setelah lembaganya berubah SEMA dan DEMA sudah ada ditingkat fakultas. DEMA Fakultas adalah pengejawantahan dari HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) dan HMJ adalah pengejawantahan dari HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi).
Muslih juga menambahkan, dalam periode kepengurusan yang hanya akan berlangsung selama enam bulan ini bisa dimanfaatkan oleh pengurus dengan sebaik-baiknya. Karena mereka adalah calon pemimpin masa depan. Untuk menjadi pemimpin tidaklah mudah, hanya kuliah-pulang kuliah-pulang, tetapi sudah berlatih aktif dalam organisasi. Karena tidak ada pemimpin yang tidak punya riwayat aktif dalam organisasi.
“Aktivis juga harus mempunyai kemampuan akademik maupun non-akademik. Termasuk kepemimpinan, pengefektifan waktu, dan keterampilan sosial. Aktivis juga harus mempunyai IPK yang tinggi serta potensi lain yang harus dikembangkan, seperti melakukan riset yang sebesar-besarnya. Aktivis juga harus bermanfaat bagi orang lain,” ungkapnya disela-sela pelantikan.
Dalam acara pelantikan ini tak lepas dari sebuah hambatan. Dari pihak fakultas menginginkan DEMA FEBI untuk segera diresmikan atau disahkan menurut de facto dan de jure. Tapi antara fakultas dan ormawa tidak sinkron karena keterlambatan amandemen. Acara pelantikan ini fakultas yang buat, DEMA FEBI hanya menyanggupi dan mendukung meskipun perjalanannya menjadi tersekat karena didalam fakultas sudah DEMA, tetapi di ormawa masih HMJ. DEMA FEBI berharap agar segera dilaksanakan amandemen.
M. Shobih Al-Muayyad sebagai ketua DEMA FEBI berharap agar DEMA FEBI, HMJ Ekonomi Syari’ah dan HMJ Perbankan Syari’ah dapat membuat gebrakan di lingkungan kampus dan membuat mahasiswa FEBI lebih memaknai arti “mahasiswa” yang sebenarnya, tidak hanya mahasiswa status saja.
Ia juga berharap agar DEMA FEBI lebih mempunyai peran baik dalam pemutusan kebijakan baru maupun membuat kurikulum baru karena kebijakan yang mereka buat adalah untuk mahasiswa. “Sehingga DEMA FEBI sebagai wakil dari mahasiswa juga harus ikut andil dalam hal tersebut,” tuturnya.
Ana Fitra Rozmi