Pekalongan, lpmalmizan.com – Peletakkan Batu Pertama kampus 2 IAIN Pekalongan yang terletak di desa Rowolaku Kajen, Kabupaten Pekalongan terlaksana tadi pagi, Selasa (11/7). Dengan begitu, pembangunan gedung kampus 2 sudah mulai digarap. Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi pun ikut hadir dalam acara tersebut, beliau menuturkan dengan dibangunnya kampus 2 IAIN Pekalongan bisa menjadi pusat-pusat kajian keilmuan yang mewarnai kota santri. Selain itu, Rektor IAIN Pekalongan, Dr. Ade Dedi Rohayana menyatakan bahwa gedung akan selesai dibangun sekitar 5 tahun ke depan. Mengenai dana, Ade menambahkan, total biaya keseluruhan yang dikeluarkan mencapai 50 Miliar rupiah, untuk gedungnya lebih dari 36 Miliar rupiah, nah sisanya untuk fasilitas, seperti ac, kursi, dan lainnya. Dana tersebut berasal dari DIPA IAIN Pekalongan Tahun Anggaran 2017 dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara).
Dengan dibangunnya kampus 2 di Rowolaku, kampus 1 IAIN Pekalongan yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa nantinya akan dialokasikan menjadi gedung pascasarjana, asrama, dan lain sebagainya. “Relokasi S1 (Strata 1) nanti kesini (Kampus 2) semua, Disana (Kusuma Bangsa) itu untuk Pascasarjana, pusat-pusat latihan, dan bisa juga asrama,” tutur Ade seusai peletakkan batu. Total yang akan dibangun sekitar 40 hektar, dengan 30 ruangan lebih dan sanggup menampung hingga 15.000 mahasiswa.
Mulanya kampus 2 ini direncanakan peletakkan batu pertama ada di bulan Februari kemarin. Namun, yang terjadi justru malah mundur sekitar 6 bulan. Ade menuturkan bahwa perlu waktu dan proses untuk memulai pembangunan. “Semua persyaratannya harus diselesaikan terlebih dahulu, karena selesainya bulan ini, menjadikan pembangunan baru akan dimulai,” ujar Ade.
Selain bekerjasama dengan Bupati Pekalongan, Lurah Rowolaku juga ikut diajak kerjasama. Hasanuddin, Lurah Rowolaku menuturkan bahwa warganya siap membantu. “Sebelumnya sudah dibentuk tim mengenai hal ini, ada warga yang ikut rapat terkait sengketa tanah, juga agar terjadi transparansi antara warga dan pihak Institut (IAIN Pekalongan),” tegasnya.
Walaupun, sebagian tanah milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pekalongan, namun menurut Hasanuddin ada juga tanah warga, lahan “bengkok” yang nantinya akan di tukar guling (ganti untung) yang sampai sekarang masih dalam proses. Pembangunan kampus 2 di Rowolaku ini, juga diharapkan bisa membawa dampak postif bagi warga Rowolaku itu sendiri.
Arsyad, Elif, dan Fenny