Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudera yang memisahkan dan menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau dengan pulau lainnya. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik, dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni. Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas. Laut di Indonesia sangatlah kaya. Hampir semua hasil laut dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Disamping itu, secara geografis Indonesia terletak di antara dua benua Asia, Australia dan dua samudera Hindia, dan samudera Pasifik. Letak geografis tersebut membuat Indonsia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor kelautan. Indonesia semakin kaya karena memiliki hak berdaulat atas bagian laut yang disebut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), serta daerah dasar laut dan tanah di bawahnya yang berada di luar laut teritorialnya yang disebut dengan landas kontingen (continental shel).
Di Indonesia terdapat satu peraturan yang khusus mengatur tentang pengendalian pencemaran atau perusakan laut yaitu peraturan pemerintah No.19 Th.1999. Peraturan tersebut berkaitan dengan UU No.17 Th.1985 tentang pengesahan konvensi PBB tentang hukum laut. Masih banyak peraturan-peraturan yang disusun oleh pemerintah tentang menjaga kelestarian laut, hal itu semata karena kita diharuskan menjaga laut agar kekayaan Indonesia tetap terjaga.
Namun, masih ada saja laut yang tercemar karena ulah para manusia. Penyebab pencemaran laut dan kerusakan ekosistem perairan laut Indonesia pada umumnya diakibatkan karena pemanfaatan sumber daya yang tidak terkendali dengan cara ilegal, seperti penangkapan ikan di daerah terumbu karang dengan menggunakan bahan beracun dan bahan peledak, selain itu juga masih banyak pembuangan limbah pabrik yang dapat mencemarkan ekosistem laut.
Tingkat pencemaran di beberapa wilayah Indonesia pada saat ini telah berada pada kondisi yang tidak terkendali, serta laju sedimentasi yang masuk ke perairan juga terus meningkat. Kerusakan lingkungan perairan akan menjadi malapetaka, baik saat ini maupun masa depan.
Kurangnya pemahaman masyarakat untuk menjaga kondisi laut adalah salah satu permasalahan yang harus segera diatasi oleh pemerintah untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman yang baik juga tepat melalui sosialisasi dan kegiatan bersama masyarakat agar timbul kesadaran tentang pentingnya laut.
Meletakkan kurikulum kemaritiman untuk pendidikan dasar hingga menengah adalah salah satu bentuk lain pemahaman bagi generasi muda untuk menjaga sumber-sumber daya laut dengan cara yang baik. Oleh karena itu, upaya pelestarian lingkungan perairan merupakan program yang sangat strategis untuk meningkatkan produktivitas perikanan Indonesia agar kerugian secara ekologis dan ekonomis tidak semakin menyengsarakan manusia. Tentu juga alam yang menjadi manusia tempat berpijak.
Penulis: Chilya Machrusoh