Hari lahir (harlah)? Siapa yang tidak tahu hari lahir dirinya sendiri? Pastinya semua tahu kapan hari lahirnya. Sama seperti halnya kali ini, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMPS PAI) baru saja merayakan hari lahirnya yang ke-6. Masih sangat muda ya? Tapi diumurnya yang ke-6 ini HMPS PAI sudah banyak menorehkan berbagai prestasinya untuk kampus tercinta. Merayakan harlahnya kali ini HMPS PAI mengadakan semarak harlah yang berisikan rangkaian acara yaitu seminar budaya, lomba futsal, dan di akhiri dengan malam puncaknya yaitu pengajian bersama yang diisi oleh Bapak Ustadz Abdul Kholid Ma’arif, M. Pd.I.
Harlah kali ini sangat meriah, terbukti dengan ramainya pengunjung yang mendatangi pengajian bersama. Baik dari mahasiswa maupun masyarakat umum yang ada di Pekalongan. Faktor yang membuat hal demikian karena adanya pengisi acara yang spesial yaitu grub rebana fenomenal di Pekalongan sekelas babul mustofa (BBM). Acara puncak ini diawali dengan pembacaan shalawat dan maulid nabi yang dilantunkan dengan indah oleh BBM.
Setelah sekitar 3 jam lebih BBM bershalawat ria di malam yang special, kemudian langsung disambung dengan acara inti yaitu pengajian bersama. Ustadz Abdul Khalid sebagai pengisi acara dalam mauidhotul khasanahnya memberikan berapa tips atau kiat agar bisa move on dari hal yang buruk menuju hal yang lebih baik. Agar hidup kita bisa menjadi lebih berkah dan bahagia. Baik di dunia maupun di akhirat. Ada tujuh kiat yang beliau utarakan agar hidup kita menjadi lebih berkah dan bahagia.
Buanglah rasa benci yang ada di dalam diri kita
           Benci adalah salah rasa yang ada di dalam diri kita. Menghilangkan segala kebencian pada orang lain yang pernah ada di diri kita ialah cara bijaksana untuk kita mendapat keberkahan dan kebahagiaan. Karena apa? Ketika ada kebencian yang tertanam di diri kita maka sudah pasti hidup kita tidak akan bisa nyaman. Namun, sebaliknya jika kita hilangkan kebencian di diri kita maka hidup kita akan lebih nyaman dan bahagia.
Buanglah rasa takut dari hati kita
           Arti dari membuang rasa takut ialah menghilangkanlah jauh-jauh ketakutan yang kita rasakan. Karena apa yang kita pikirkan belum tentu akan terjadi. Dengan kata lain setiap kita ingin melakukan sesuatu yakinlah bahwa apa yang kita lakukan ialah hal yang benar. Ketakutan hanya bisa membelenggu seluruh kreatifitas kita, jadi lakukanlah apa yang ingin kita lakukan (selama itu masih dalam koridor yang benar) janganlah takut!.
1/3 malam ayo diketuk pintu gusti Allah SWT
           Setelah kita bisa mengendalikan diri kita sendiri, sekarang saatnya untuk lebih dekat dengan sang pencipta kita gusti Allah SWT. Semua hal yang terjadi di dunia ini pastilah semua kehendak-Nya. Termasuk kebahagiaan dan keberkahan, semuanya datang dari-Nya. Cara untuk mendapatkan kedua hal tersebut ialah dengan mendekatkan diri kita di 1/3 malam ketika semua orang sedang lelap tertidur. Yakinlah pada saat itu semua harapan kita akan diijabah oleh Allah SWT. Caranya? Bisa dengan shalat hajat kalau kita menginginkan sesuatu, shalat tahajud kalau kita menginginkan ketenangan hati, shalat istikhoroh jika kita mau menentukan sebuah pilihan yang besar, serta berdzikirlah.
Dzikir di mana pun
Mengingat Allah di manapun bisa menjadi cara yang paling ampuh untuk mendapat ketenangan. Dengan membaca subhanallah, walhamdulillah, walailahaillallah, wawallahuakbar dengan khusuk dan fokus hanya kepada-Nya kita berserah akan takdir yang kita jalani. Termasuk dalam kiat yang sebelumnya dekatkan diri kita di 1/3 malam, kita bisa sisipkan dzikir ini untuk terus memuja-Nya. Percayalah ketika kita butuh dengan Allah SWT, Dia pun pasti akan hadir untuk kita.
Hiduplah Sederhana
           Hidup sederhana dan selalu bersyukur secara otomatis pasti akan membuat kita lebih bahagia. Karena tidak perlu iri dengan hidup orang lain, cukup bahagia dengan apa yang kita punya. Semua yang dilandaskan dengan keikhlasan pasti akan menimbulkan kebahagiaan.
Kumpullah dengan orang shaleh
           Benar sekali dengan siapa kita berteman atau bergaul di sanalah kita bisa menentukan baik atau tidaknya apa yang kita kerjakan. Seperti pepatah mengatakan kalau kamu bergaul dengan tukang minyak wangi ya pasti kamu akan ketularan wangi, tapi kalau kamu bergaul dengan tukang sampah ya kamu akan ketularan bau sampah. Intinya ketika kita bisa berkumpul dengan teman-teman, terutama yang shaleh dalam arti baik serta mengajak kita dalam kebaikan. Kebahagiaan dan keberkahan itu pasti akan datang dengan sendirinya.
Tanamlah apa yang baik, maka apa yang kamu tuai pasti akan baik pula
           Dari dini kita bisa berbuat baik maka kita akan mendapatkan balasan yang baik juga. Konsisten adalah kunci dalam menanam kebaikan tersebut. Jangan dengarkan cacian orang lain yang hanya bisa menjatuhkanmu. Tapi, buktikanlah cacian mereka itu akan menjadi boomerang bagi mereka yang meremehkan kebaikan yang kamu lakukan. Jangan pernah menagih kebaikan apa yang akan kamu terima, tapi yakinlah kebaikan itu akan datang dengan sendirinya tanpa kamu sadari.
Ketujuh kiat ini dapat kita jalankan jika kita mau hidup lebih berkah dan bahagia. Asal kita konsisten dan yakin dengan apa yang kita lakukan, semua akan menjadi kebahagiaan yang utuh untuk hidup kita. Saling mengingatkan dalam kebaikan dengan ikhlas, keberkahan akan ada bersama kita. Ketika kita bisa satukan semua itu dan percayakan semuanya kepada Allah SWT, hidup kita akan lebih berkah dan bahagia.
Penulis :Â Yusuf Mantoro
Editor : Fatoni Prabowo Habibi