lpmalmizan.com- IAIN Pekalongan kembali menyelenggarakan program vaksinasi dosis pertama. Kali ini, IAIN Pekalongan bekerja sama dengan Kodim 0710 Pekalongan dan dibantu tenaga ahli dari RSUD Kraton, RS Siti Khodijah, serta RS Djunaid pada Kamis (5/8) di Auditorium IAIN Pekalongan. Kegiatan ini bertujuan untuk pencegahan Virus Corona dan persiapan pembelajaran tatap muka.
Sebelumnya, IAIN Pekalongan telah melaksanakan vaksinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa, (27/7). Namun hanya diikuti oleh 90 orang mahasiswa. Jumlah tersebut sangat kurang, sehingga dilaksanakan kembali program vaksinisasi. Proses vaksinasi kali ini diikuti oleh 900 orang dengan pembagian 225 orang di setiap tim vaksinasi.
“Proses vaksinasi keliling ini dilakukan untuk membantu Dinkes (Dinas Kesehatan) Kota Pekalongan dan vaksin yang disuntikan berjenis sinovac.” Ujar Dokter Ikka selaku dokter dari RSUD Kraton..
Zaenal Mustakim selaku Rektor IAIN Pekalongan menjelaskan sasaran utama dalam pemberian vaksin ini untuk mahasiswa agar mempercepat kegiatan pembelajaran tatap muka. Ia juga berharap agar kegiatan vaksinasi bisa dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa IAIN pekalongan.
“Saya berharap ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mahasiswa karena saya masih merasa kurang puas karena hanya 900 orang sekian yang mendaftar dari kuota 4000 dosis. Jadi belum ada 10% nya,” jelasnya.
Dengan sisa kuota yang ada, maka pihak Kodim 0710 / Pekalongan memberikan kebijakan untuk melaksanakan vaksinasi dengan masyarakat. “Untuk IAIN sendiri kita mengalokasikan 4000 dosis tahap 1 yang dilaksanakan hari ini. Untuk kekurangan kuota ini, kita merekrut masyarakat sekitar IAIN Pekalongan,” ujar Czi Hamunangan Lumban Toruan selaku Letkol Kodim 0710 / Pekalongan.
Menurut beberapa mahasiswa yang kita jumpai mengatakan bahwa proses vaksinasi ini berjalan lancar, mulai dari sistem pendaftarannya melalui sistem online dengan mengisi biodata seperti Nama, NIM, NIK, Tempat tanggal lahir dan juga alamat. Tetapi dari yang kami temui ada mahasiswa yang tidak mendapatkan bukti hasil vaksinasi. “Tidak mendapat surat vaksinasi karena laptop yang digunakan untuk mendaftar eror atau bermasalah.” Ujar Ita Rahmawati, selaku mahasiswa Ekonomi Syariah.
Hal ini memang dibenarkan oleh panitia ada beberapa data yang mengalami masalah di salah satu rumah sakit. “Ya, memang, untuk kartu vaksinasi dari pihak RS Kraton bisa diambil besok secara langsung di rumah sakit tersebut.” Ujar Ubaidillah Muharan selaku panitia vaksinasi.
Reporter : Miftahur Rizqi, Salsabila Septi Ariyani
Editor: Puput Lidya Sari