Kau yang kemarin meraung Mewakili suara-suara lirih mereka yang merenung
Apa Lagi yang Kurang?
Saat ini kau dikelilingi teman Saat ini kau mampu tersenyum
Kartini
Pikirmu selaksa tombak, tajam dan menikam Sedang hati mu semegah
Doa Sang Puan
Sepanjang aku bersaksi Pada Tuhan yang penuh ketepatan ketetapan Dengan
Memetik Hikmah
Selalu, saat matahari mulai bersembunyi, ibu mencariku sampai ke sudut-sudut
Terima Kasih
Deretan kisah sudah menggaung Dari timur sabang sampai barat merauke
Kotaku Abu-abu
Sesak nafasku hilang rasaku Kabut asap pekat melekat Menyelimuti seluruh
Ibu yang Pergi Sejenak
Siang itu, setelah mengajar anak-anak kelas satu, aku dikagetkan dengan
Damailah Indonesiaku
Kala itu…Darah semerbak bercucuran dari segala penjuru arahTenaga yang sudah
Kisah Kinanti dan Cinta Pertamanya
Meja kerjanya cukup berantakan. Cangkir bekas kopi semalam berada di